Monday, April 11, 2011

Kudus tidak berarti mulus

Now...ready to discuss the bitter, sour, salty (other than sweet *like i promise before*)??? Here we go... ^^ Yang pasti aq bersyukur banget bisa dapet pengajaran dari BPN(Bimbingan Pra Nikah) di Abbalove&Pengajaran tentang PH di kelas SPK yang sempet aq ikutin di Jakarta, dengan mottonya yang nge-rhema banget buatku "Our first kiss is our wedding kiss". Ga perduli dengan apa kata dunia: Aneh/kampungan/ketinggalan jaman/ga romantis, bla....bla... The statement "Our first kiss is our wedding kiss" was very inspiring me, ditambah dengan buku Lady in Waiting yang OKE banget, membuat aq makin yakin bahwa kekudusan sebelum menikah itu AMAT SANGAT PENTING banget...
Buku ini wajib banget dibaaca semua wanita, aq kasih juga gambar bukunya supaya teman-teman mudah untuk mencari di toko buku. Atau kalau ngga mau beli bukunya, aq rekomendasi blog berikut untuk review bukunya (thanks to sist Stephanie ^^): 
http://withintakapipisbrainandheart.blogspot.com/search/label/Book%20Review
Very recommended!

Berbekal komitmen itulah kami memulai hubungan kami, no physical touch, no kissing,... (sampai-sampai calon suamiku waktu itu bikin "peraturan pacaran" itu di-print&dilaminating pula, hahaha...---> ide ini kami dapat juga dari buku Boys and Girl by Joshua Harris, buku yang keren&direkomendasikan juga buat semuanya). Kami tau kalau sampai pada pernikahan kami dapat menjaga kekudusan itu bukan karena kekuatan kami, tapi karena Anugrah dan penjagaan Tuhan buat kami. Tapi kita juga harus melakukan bagian kita: buat komitmen yang jelas di awal hubungan, batasan-batasan yang jelas tentang "cara pacaran" itu penting untuk menjagai kita di jalur yang benar. Lalu mintalah pada orang-orang yang kompeten dan kalian percaya untuk turut mendoakan dan menjaga kalian, sebaiknya orang-orang itu adalah orang yang ada di sekitar kalian, jadi bisa secara langsung memantau. Waktu itu aq ada dibawah doa cici mentorku(thanks to ci Aling), dan aq juga minta orang tua&adikku untuk ikut memantau hubungan kami. Sampai akhirnya kami betul-betul bisa menepati "Our first kiss is our wedding kiss", aq tulis ini bukan supaya orang lain jadi kagum dan memuji kami, tapi untuk menjelaskan bahwa untuk mencapai suatu kekudusan, perlu adanya komitmen serta aturan yang jelas, dan komunitas yang menjaga, selain doa juga tentunya.

Nah...mungkin ada di antara kalian yang berpikiran sama kayak aq, tanpa sadar aq jadi punya paradigma begini: "Kalau aq udah jaga kekudusan selama pacaran, artinya setelah married everything gonna be okay!" and unfortunately it's totally wrong. Menjaga kekudusan selama pacaran itu MUTLAK, tetapi tidak berarti setelah menikah semua akan mulus kayak jalan tol, nggak ada masalah, nggak ada beda pendapat, nggak pernah berantem. Setelah kemarin nge-post yang sweet-sweet...skarang aq mau share beberapa hal yang "berbeda" atau jadi tantangan buat kami setelah married, mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang penting. 

1. Komunikasi
Yeap, selama pacaran jarak jauh kami lebih banyak komunikasi via sms, email, bbm...Jaranggggggg banget telpon, bisa diitung jari deh, soalnya aq sendiri bukan tipe orang yang demen telponan apalagi sampai berjam-jam. Dan aq sendiri tipe orang yang lebih gampang menyampaikan perasaan lewat media tulis. Nahhhh...abiz married, rasanya koq susahhh banget yah ngomong secara langsung, apalagi kalau yang mau dibahas soal "penting" yang bersangkutan dengan hati, perasaan, prinsip. Hummm...akibatnya jadilah saling email walau dalam 1 kamar waktu itu :p. Sebenernya suamiku sih lebih suka kalau kita ngomong secara langsung dari hati ke hati. Tapi aq-nya susah banget untuk ungkapin hati terdalam secara langsung, apalagi kalau pas terjadi konflik, susah banget untuk ngomong tanpa nangisss...Hahahaha...Yap, ngga lucu dan ngga baik juga kalau 1 kamar tapi bbm-an/smsan, So...i have a lot to learn in this area

2. Kebiasaan makan
Suamiku tipe orang yang sangat teratur jadwal makannya, batasan waktu sarapan jam 07.00 - 07.30, makan siang jam 11.30 - 12,00 , makan malam jam 17.30 - 18.00. Sedangkan aq???? Lebih sering ga sarapan dibanding sarapan, terus jam makan ya "semau gue", nunggu laper datang, kalau ngga laper ya nggak makan (itu sebabnya aq ga gendut2 yah?). Bukan cuma soal jam makan lho, tapi selera makan cukup beda juga, aq suka makan sambel, keju, coklat and i loveeee milk!!! Dan ajaibnya, list kesukaanku jadi list tidak suka-nya suamiku!  T.T Hmm, soal piranti makan juga beda, aq cuma pake sendok, suami harus pake sendok dan garpu. Dan lagi, yang cukup bikin aq kerepotan, ngga ada dispenser di rumah baru, padahal aq sukaaaaa banget minum air dingin. Nah di rumah baru kami, kalau mau air dingin ya harus tuang dari botol di kulkas, ngga efektif banget kayak dispenser, tinggal teken, surrrrrrrr....aer uda ngocor. Nah ini, musti buka-buka kulkas & tuang dari botol yang dari kaca(beneran berat lho!), belum lagi kalau habis, harus isi botol-botolnya dan tunggu beberapa jam baru dingin. Yakk, walau berat kujalani *lebai.com*, sekarang jadi lebih sering minum air biasa(nggak dingin), dan itu positif, karena terlalu sering minum air es sebenernya nggak baik buat tubuh. Walau harus mengubah kebiasaan-kebiasaan yang sudah nyaman sebelum menikah, ternyata perubahan itu banyak yang ke arah positif lho :)

3. Aneka macam minyak
Yang uda lama kenal aq pasti tau banget, aq tuh paling ga suka yang namanya minyak kayu putih, minyak gosok, minyak tawon, minyak angin, vicks dan teman-temannya. And you know what???? Suamiku ngga bisa hidup semenitpun tanpa mereka semua...!!! wkwkwk....Hal simple sih, cuma cukup menderita di awal (dan sekarang sudah terbiasa) :p

4. Terencana VS Spontan
Suamiku tipe orang yang sangat teratur dan terencana. Bisa ditebak, sejak penjadwalan acara wedding kami sampai jadwal acara honeymoon, dia yang atur semua. Aq sempat beberapa kali jadi panitia wedding teman2 Gereja di Jakarta, dan biasanya mereka kasih aku lembar jadwal panitia (acara untuk hari H, daftar kontak dan nomor telepon panitia) paling banyak 4 halaman. Nah ini, buat acara wedding kami, suami kasih kertas seabrek, udah kayak naskah film aja, ckckck....Pokoknya serba detail, teratur, dan tertata deh. Sedangkan aq tipe orang  lebih spontan. Ya, kadang-kadang jadi muncul konflik karena perbedaan ini, tapi jangan salah, karena berbeda itulah kami bisa jadi lebih saling melengkapi. Kan ngga lucu kalau sampai semua sama-sama "slebor" (tidak terencana), bisa berantakan untuk urusan keuangan rumah tangga nantinya kan? Nah dari sini aq banyak belajar juga untuk lebih mengatur segala sesuatu, seperti mulai mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan.

5. Gaya hidup
Sudah pasti suami istri akan punya gaya hidup yang berbeda, karena dibesarkan dari keluarga yang beda, dengan cara yang berbeda juga. Di rumah baru kami, cuma ada 1 tv kecil (18 inch) dan ajaibnya lagi, setelah dicoba ternyata tvnya ngga bisa hidup alias rusak. Huaaaaa....Sedih banget, berasa ngga terkoneksi sama dunia luar gitu deh. Bayangin, di rumahku dulu ada 1 tv besar di ruang keluarga, dan ada tv juga di tiap kamar. Tapi syukur pada Tuhan ;) akhirnya setelah 2 minggu hidup tanpa tv, suami beliin aq tv baru! Praise the Lord....hahaha...Sekarang, suamiku sudah lumayan tau ada acara "uya memang kuya" di tv setelah married, dan aq sekarang belajar untuk ngga nyalain tv sepanjang waktu. Seimbang! YES!


Hmmm....kurang lebih itulah perbedaan-perbedaan yang terpikirkan sampai saat ini, akan ditambahkan nanti kalau ada yang teringat ya :)
Sebelum married, kami sudah banyak diskusi, menjawab kuis-kuis dari buku-buku rohani, untuk tahu bahasa kasih masing-masing, untuk tahu kebiasaan masing-masing, dan yang pasti kami benar-benar menjaga kekudusan (no physical touch before married), dan apakah setelah semuanya berhasil kami lalui dan persiapkan, lalu setelah married ngga ada konflik, masalah, pertengkaran, everything is allright & happily ever after seperti film "shrek"?
NO...NO...Banyak perbedaan pendapat, pertengkaran, perselisihan dan air mata yang jatuh.  Bahkan sampai saat ini pun, banyak hal yang masih perlu kami pelajari, perlu diadaptasi, tapi kami bersyukur kami boleh melalui pernikahan kami dengan kerikil-kerikil yang ada, karena kami juga tahu, TUHAN yang menjadi inspirator pernikahan kami, akan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan buat orang yang mengasihiNya. Yap, itu yang membuat kami terus kuat untuk berjalan dalam pernikahan ini, karena "Pernikahan kami adalah rencana Tuhan"

Aq baru aja selesai baca buku "Becoming Your spuse's better half" (Aq usahain untuk bikin review bukunya di blog), dan ini salah satu buku recommended! Di situ dikatakan begini:

" Salah satu kesalahkaprahan terbesar yang kita percayai adalah, banyak dari kita yang menghabiskan sepanjang hidup kita, termasuk perkawinan kita, memimpikan seorang yang akan melengkapi hidup kita dan membuat kita berbahagia serta puas. Sebagaimana orang ingin mempercayai bahwa kesakitan dan kesedihan harus dihindari dengan segala cara, mereka juga mempercayai bahwa cinta artinya tidak ada konflik."


Intinya adalah: 
1. Jagai sungguh-sungguh kekudusan selama pacaran, bagiku lebih baik dibilang "Freakkkk!" (pacaran koq ngga ciuman?Pacaran koq ngga pegangan tangan?Masak gandengan tangan aja ngga boleh?). STOP denger apa kata orang, kita yang akan menjalani pernikahan kita nantinya lho. Buat batasan-batasan yang pasti dengan pengawasan orang-orang yang kita percaya


2. Banyak orang(khususnya wanita) dengan sadar atau tanpa disadari membawa impian-impian/harapan untuk masa pernikahannya kelak. Dan saat yang ditemui kenyataan nya tidak sama dengan yang diharapkan, kita menjadi kecewa. "Kenapa saya tidak bisa mendapatkan sesuatu yang baik yang saya harapkan setelah saya menikah?Padahal saya sudah menjaga kekudusan selama pacaran, jadi seharusnya apa yang saya impikan terpenuhi". Cuma satu kata untuk anda dan saya: Rancanganmu bukanlah Rancanganku, kata Tuhan ^^
Yang belum married/ingin married, jangan takut ya, karena walaupun membangun rumah tangga itu ngga mudah, percayalah ada suatu berkat dan sukacita luar biasa yang ada dalam pernikahan yang kudus. Dan tidak ada yang mustahil kalau Tuhan Yesus beserta, right???




NB: Special thanks to Stephanie, karena baca blogmu, blog ini bisa cepat terselesaikan hahaha :p


5 comments:

  1. leeza : hai slm kenal... gw jg tau blog ini dari tulisan stephanie..
    wah spt nya gw harus beli buku itu jg yaa :)
    yappp hidup kudus itu bgs buat stiap pasangan dan tulisan2 di blog ttg komitmen hdp kudus banyak yg memberkati stiap pasangan yg ingin diberkati Tuhan..
    thx buat tulisan nya...
    nice sharing :)

    ReplyDelete
  2. @Leni Liem: Salam kenal juga Leni...Aq juga udah follow blogmu, Rame banget, full boneka lucu2 (i like it so much ^^). Jadi penasaran nih, blognya pada bagus2 banget, mau belajar juga ah menghias blog :p Oke, sama2 saling memberkati lewat sharing2nya yah.

    ReplyDelete
  3. wah tq yaa., emank suka ama boneka2 hihi
    senang dpt tmn2 baru lewat dunia maya dan pas gw baca story km , gw merasa kagum ama perbuatan Tuhan. Apalagi pas lg honeymoon di Bali, bs begitu dberkati luar biasa... :)

    btw, skrg blog nya jd meriah & unik gt yaa.. full of color =)

    ReplyDelete
  4. Ci Lisa, wah aku baru baca! Namaku disebut2.. hehehe xie2 ci!!! Iya ci, cc harus sering nulis!! Di komsel, cc sharingnya bisa banyak n memberkati banget! Sekarang jadi lewat blog. Okeehh?? Ci, blog cc bagus sekali sekaraaaangg.. Udah banyak yang berubah. Keren!!

    ReplyDelete
  5. @Leni: hahaha...kmrn sempat rubah2 wallpapernya berkali2 (maklum lg belajar), cuman kalo terlalu full color tnyata malah pusink bacanya :p Thx ya, Jd belajar utak atik tampilan blog ini juga terinspirasi dr blog Leni yg full boneka, juga blognya Shinta & Stephanie yg keren abiz. Hehe...

    @Stephanie: Iya, krn baca blogmu kmrn jadi keinget PRku sndiri, jd lgsg semangat selesaiin. Iya Steph, aq sring diajarin sesuatu gitu sama Tuhan, tapi aq masih sering suka males untuk langsung tulis. Akibatnya banyak yg lupa/terlewat krn ga lgsg catet/ketik. Musti belajar utk ga nunda2 nih :)

    ReplyDelete